Supermoon yang Bikin Heboh

Hari-hari terakhir ini fenomena supermoon menjadi topik hangat diperbincangkan banyak orang. Supermoon atau juga disebut lunar perigee merupakan fenomena pergerakan bulan menuju titik terdekatnya dengan bumi dalam kurun waktu 18 tahun terakhir. Fenomena supermoon akan mencapai puncaknya tahun ini pada 19 Maret 2011 yang juga bertepatan dengan bulan purnama. Saat itu, jarak bumi dan bulan hanya 356.577 km.
Permukaan bulan akan tampak 14% lebih besar dan 30% lebih terang dari bulan purnama.

Banyak orang mengaitkan fenomena supermoon dengan ancaman bencana dahsyat di bumi seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, topan dan gunung meletus. Bencana-bencana tersebut dapat saja terjadi menjelang, pada saat dan sesudah supermoon.
Bahkan, bencana gempa bumi dan tsunami dahsyat di Jepang yang terjadi pada 11 Maret 2011 lalu dikaitkan dengan fenomena ini.
Para ahli mengatakan, akibat dari supermoon adalah meningkatnya gelombang pasang air laut beserta meningkatnya aktivitas seismik di bumi yang bisa mengakibatkan potensi gempa bumi dan erupsi gunung berapi.

Supermoon sudah sering terjadi sepanjang sejarah perjalanan bumi yakni pada tahun 1955, 1974, 1992 dan 2005. Pada tahun-tahun tersebut memang banyak terjadi bencana alam yang ekstrem seperti yang diuraikan berikut ini:
1. Gempa Aceh pada Desember 2004 terjadi 2 minggu sebelum supermoon
2. Badai Katrina pada Agustus 2005 terjadi 10 hari setelah supermoon
3. Badai di New England pada September 1938 terjadi 3 minggu setelah supermoon
4. Banjir bandang Sungai Hunter di Australia pada tahun 1955 terjadi 2 bulan sebelum dan sesudah supermoon.

Tanggapan beberapa ilmuwan tentang rumor adanya korelasi antara supermoon dan berbagai bencana yang terjadi di
bumi:

Ilmuwan dari US Geological Survey (USGS) mati-matian membantahnya. Gempa bumi Jepang yang terjadi 11 Maret lalu sama sekali tidak berhubungan atau mendekati supermoon.

Pete Wheeler dari International Centre for Radio Astronomy seperti dimuat News.com.au, Jumat 4/3/2011, mengatakan, tak akan ada gempa bumi atau gunung meletus. Kalaupun terjadi, itu sudah ditakdirkan.

Astronom sekaligus dosen, David Reneke mengatakan, terlalu jauh menghubungkan fenomena itu dengan bencana alam.

Seorang ilmuwan Bumi dan Planet dari Adelaide University, Dr. Victor Gostin juga mengatakan, prediksi cuaca, gempa, gunung meletus, dan bencana alam lainnya berdasarkan konfigurasi planet, tidak pernah sukses.

Pakar gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Danny Hilman Natawijaya mengatakan, supermoon bukan penyebab utama terjadinya gempa bumi di Jepang. Dia menegaskan, kaitan antara supermoon dan bencana alam tidak memiliki dasar ilmiah.

Sementara Thomas Djamaludin dari LAPAN juga mengatakan hal yang sama bahwa belum ada bukti ilmiah yang mengaitkan extreme supermoon dengan segala bencana 18 tahun lalu pada Maret 1993 atau sebelumnya.

.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak Kalok

PESONA DI LEMBAH PAKU

Keunggulan dan Kelemahan Bolt Browser