Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2010

GANTI BLOG BUKAN KESENGAJAAN

Seminggu terakhir ini saya tidak dapat melakukan aktivitas ngeblog sebagaimana biasanya. Mengelola blog baru ini agak repot dan mengunjungi blog para sahabat tidak bisa dilakukan semestinya. Hal ini bermula dari masalah yang muncul di blog spot saya. Ketika saya mempublikasikan entri terakhir di blog spot,timbul keanehan di sana yakni tidak munculnya kotak komentar pada bagian bawah tulisan saya. Setelah pengaturan komentar di set ulang,tetap saja tidak ada perubahan. Di saat saya kebingungan, Mas Jumal (Mr.o2n) menawarkan thema dan template baru kepada saya dengan harapan masalah yang timbul bisa teratasi. Namun setelah tampilan wajahnya berubah,kolom komentar tidak juga muncul. ''Sepertinya ada yang aneh'',kata Mr.o2n. Akhirnya,Mr.o2n menawari saya untuk ganti blog ke WP saja. Saya setuju walau dengan berat hati saya harus meninggalkan BS yang baru saya akrabi selama tiga bulan ini. Karena gagal di WP,sahabat yang baik hati ini menawarkan lagi untuk digan

PINDAH KE BLOG BARU

Selamat datang sahabat! Berhubung ada kesalahan yang terjadi pada blog ini,maka saya sarankan untuk mengunjungi alamat blog baru saya: http://barchetoputra.co.cc ''TERIMA KASIH''

RUMAH SERIBU CERMIN

Di sebuah desa kecil,ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama ''Rumah Seribu Cermin''. Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu melintasi Rumah Seribu Cermin. Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya. Sambil meloncat-loncat ceria,ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinganya terangkat tinggi-tinggi,ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah. Ia melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-bergerak cepat. Ia tersenyum lebar,hangat,dan bersahabat. Ketika meninggalkan rumah itu,ia berkata pada dirinya sendiri, ''Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat saya akan kembali mengunjunginya sesering mungkin.'' Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun,anjing yang satu ini tidak seceria anjing sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki

DUSUNKU

Dari dulu kau tercipta untukku Sampai kini engkaulah milikku Jiwa murni yang tlah kau miliki Sudah kau tanamkan di hatiku Dusunku oh,di sana Aku dilahirkan Dusunku oh,di sana Aku dibesarkan Anak desa hijaulah namaku Tak kan resah dilanda polusi Senyum riang ramah pribadimu Mempesona setiap pengagummu Dusunku oh,di sana Aku ingin damai Dusunku oh,di sana Aku ingin makmur Sawah,ladang,bunga kau miliki Menambah gemerlapan alamku Tiap hari aku berjuang gagah Demi tercapainya cita-cita Dusunku oh,di sana Hatiku gembira Dusunku oh,di sana Cintaku merekah .....German Gelang.....

PESONA DI LEMBAH PAKU

Lembah Paku di pagi hari sungguh menawan. Bila kita beranjak sedikit ke tepian bukit dan memandang ke arah lembah, maka di bawah sana akan kita saksikan keindahan yang menawan. Kepulan asap dapur dipadu kabut putih di pagi hari mengurai berkas cahaya sang mentari,menampilkan panorama pagi yang mempesona. Bila sedikit mendongakkan kepala,maka sejauh mata memandang,terhampar deretan sawah yang luas membentang. Jauh ke arah selatan kita akan disuguhkan hijaunya padang savana tempat para penduduk memelihara kerbau yang dilepas bebas di sana. Di padang rumput yang luas inilah tempat kawanan rusa hidup dan mencari makan. Pegunungan Mbeliling melingkari lembah Paku di bagian utara. Menyusuri hutan Mbeliling maka akan kita saksikan berbagai jenis flora dan fauna yang hidup dan bernaung di dalamnya. Kera,rusa,babi hutan,tupai,dan berbagai jenis burung ada di sana. Kicauan burung di pagi hari menambah semaraknya musik alam di tengah belantara. Pepohonan dan semak belukar yang padat membuktikan

SUKA DUKA MENGABDI DI DAERAH TERPENCIL

Menjadi guru muda di kampung orang bukanlah hal yang mudah. Guru muda dianggap bisa melakukan tugas apa saja,baik tugas di sekolah maupun tugas kemasyarakatan.Guru muda selalu menjadi tumpuan harapan.Padahal,di saat itu sang guru muda belum siap karena belum berpengalaman. Hal seperti inilah yang saya alami ketika menjadi guru di SDK Paku,Kec.Sano Nggoang,Kab.Manggarai Barat. Prinsip saya,menolak tugas yang telah diberikan sama dengan menolak peluang untuk belajar mengemban tugas. Sekali kita menolak suatu tugas apapun,untuk selamanya kita tidak akan mendapat tugas apa-apa. Rugi 'kan? Karena saya aktif dalam beberapa kegiatan kemasyarakatan,hal ini justru membuat orang-orang di sana berusaha dan berjuang agar saya betah,bertahan,dan bahkan harus bisa menetap di sana selamanya. Banyak cara yang dilakukan agar saya tidak akan pulang/pindah ke kampung sendiri. Setelah saya berkeluarga,dalam tempo satu bulan dibangunlah rumah baru dilengkapi dapur oleh orang tua murid. Hasil tanaman ko

MENGABDI DI DAERAH TERPENCIL

Banyak orang akan merasa miris bila suatu saat ditugaskan di daerah terpencil. Bagaimanpun yang dipikirkan adalah jauh dari kampung dan sanak keluarga,jauh dari keramaian,tidak tersedianya sarana transportasi,keterbatasan fasilitas,hubungan sosial dengan masyarakat,dan sebagainya. Saat saya dan teman-teman diangkat menjadi Guru SD Daerah Terpencil di tahun 1993,paling tidak hal seperti di atas merupakan beban kami sebelum berangkat ke tempat tugas. Bagi saya pribadi,ditempatkan di daerah terpencil tidak menjadi masalah. Saya sendiri berasal dari daerah terpencil juga.Cuma saya berharap agar tidak ditugaskan di pulau-pulau kecil di sekitar Flores.Pertimbangannya lebih pada mahalnya sembako dan kesulitan transportasi lewat laut. Akhirnya,pada pertengahan Maret 1993,kami mendapat SK Pengangkatan dan SK Penempatan. Ternyata saya ditempatkan di SDK Paku,Kec.Perwakilan Komodo,Kab.Manggarai (sekarang menjadi Kec.Sano Nggoang,Kab.Manggarai Barat). 1 April 1993 saya berangkat ke SDK Paku yang j